Jumat, 06 Desember 2019 | By: Wulan Suci Pamungkas

Kopi

Dulu dikeluargaku, aku terkenal dengan anak yang ga neko-neko untuk urusan minuman. Yups, air putih/mineral. Jarang minum minuman lain seperti kopi, teh, jus apalagi susu. Sejak Kuliah, semua minuman itu sengaja aku biasakan dengan lidah (kecuali susu). Kopi, salah satu minuman yang sangat jarang dikonsumsi karena kurang bersahabat dengan lambung sendiri. Tapi beberapa bulan yang lalu, sempat mencoba untuk membiasakan meminumnya. Walau sesekali setelah meminumnya, saat dini hari terbangun dari tidur karena mual dan zonk. Sejak mengenal seseorang rasanya ingin lebih mengenal kopi. Entah apa yang merasukiku (apasih), mungkin si dia. Oke skip, kita akan bahas tentang kopi. 

Asal Usul Kopi

Tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiophia yang pada saat itu merupakan tanaman liar. Awalnya, kopi digunakan sebagai makanan dengan cara menghancurkan biji kopi lalu ditambahkan minyak. Adonan tersebut kemudian dibentuk bulat dan sudah dapat dimakan langsung. 

kaldi, penggembala kambing, penemu kopiMenurut legenda, pengembala kambing jazirah Arab memperhatikan ternaknya yang selalu menunjukkan gejala gembira dan bersemangat setelah menggigit biji dan daun tanaman hijau berbunga dan berbuah merah kecil. Mereka mencoba memakan biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Karena khasiatnya, kopipun mulai diperdagangkan oleh orang-orang Afrika dan Arab kepada orang-orang Eropa. Di Eropa sendiri kopi mulai digunakan sebagai pengganti anggur.

Kata kopi / coffee berasal dari bahasa Arab (qahwah) yang berarti kekuatan atau pencegah rasa kantuk. Kata qahwah (qahwain) berasal dari bahasa Turki (kahven). Istilah kopi tiap negarapun berbeda yaitu kaffee (Jerman), coffee (Inggris) cafe (Perancis), koffie (Belanda) dan kopi (Indonesia).

         Morfologi dan Taksonomi Kopi

Tanaman kopi ada yang tumbuh rimbun dan membentu pohon pardu kecil namun ada juga yang memiliki pertumbuhan pohon besar dan kuat, tergantung dari jenis tanaman kopi. Tanaman kopi memiliki dua tipe pertumbuhan cabang, yaitu cabang ortotrop (tumbuh ke arah vertikal) dan plagiotrop (tumbuh ke arah horizontal). Tanaman kopi membutuhkan waktu 3 tahun dari saat perkecambahan sampai menjadi tanaman berbunga dan menghasilkan buah kopi.

Buah kopi tersusun dari kulit buah (epicarp), daging buah/pulp (mesocrap), dan kulit tanduk (endocrap). buah yang terbentuk akan matang selama 7-12 bulan.

Taksonomi kopi secara lengkap yaitu,
Kingdom           : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionita
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Astridae
Ordo                   : Rubiales
Famili                : Rubiaceae
Genus                 : Coffea
Spesies               : Coffea sp. [coffea arabica L. (kopi arabika), Coffea canephora var. robusta (kopi robusta), Coffea liberica (kopi liberika), Coffea excelsa (kopi excelsa)]

Proses Pengolahan Kopi

Kopi yang sudah dipetik harus segera diolah lebih lanjut, tidak boleh dibiarkan selama lebih dari 12 - 20 jam. Jika tidak segera diolah, kopi akan mengalami fermentasi dan proses kimia lainnya yang membuat mutu kopi menurun. Jika belum bisa langsung diolah, kopi dapat direndam terlebih dahulu dalam air bersih yang mengalir. Proses pengolahan dibagi menjadi dua yaitu proses pengolahan kering (dry process) dan basah (wet process).




Terima kasih dan semoga bermanfaat.






Referensi:

Ciptadi dan MZ Nasution. 1985. Pengolahan Kopi. Agro Industri Press: Bogor. 

[Coffesso The Espresso Quest].Coffee Handbook.[Internet].Tersedia pada: https://www.academia.edu/34227092/COFFEE_HANDBOOK.

Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya: Jakarta.


0 comments:

Posting Komentar