Rabu, 10 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Untuk Para Galauers - Nomor Telepon Darurat

Sumber gambar dari facebook tapi lupa alamatnya. hehe
Nomor telepon darurat.


Bagi anda yang mungkin memiliki keluhan seperti sedih, tertekan dan beberapa perasaan 'galau' lainnya, bisa nih segera hubungi nomor-nomor darurat.

Walaupun saya sendiri tekadang sulit memahaminya, dan maaf jika mungkin tidak sesuai maknanya tetapi yuk kita simak isi dari telepon yang bebas pulsa ini.




Anda sedih (02:25)  


Jangan bersedih ya kawan, sesungguhnya Allah telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman :')









Anda berdosa (39:53)

Dosa itu dapat dilakukan baik sengaja maupun tidak, so bagi kita yang tentu pernah berdosa (disadari/tidak) mari meminta ampunan, sesungguhnya Allah maha pengampun.



Anda mencari teman (02:257)

Allah itu sebaik-baiknya teman, jadi kalau kita mulai ada masalah biasanya kan kita akan cari teman curhat. Nah, mulai sekarang berusahalah cerita pada Allah apa yang membuatmu 'galau'. hehe



Anda mencari kedamaian (05:16)

Mencari kedamaian itu ternyata mudah sob, coba deh kita ambil wudhu lalu kita baca dan hayati kitab (Al-Qur'an) yang akan membawa kedamaian itu.




Anda tertekan (13:28)


Jika anda mulai tertekan segeralah mengingat Allah, karena hanya orang-orang berimanlah yang hatinya akan kembali tenteram :)



Anda mencari cinta dan ketenangan (30:21)

Cinta, satu kata yang mungkin tiada habisnya dibicarakan oleh kaula muda seperti kita. Jangan risih dibilang 'jomblo' atau 'single', sesungguhnya itu adalah salah satu jalan Allah untuk menjagamu dari perbuatan yang mengarah pada perbuatan dosa. Tenanglah kawan, jangan 'galau' sesungguhnya Allah telah menjanjikan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik serta sebaliknya :')



Anda merindukan teman (50:16)

Sebenarnya saya agak bingung untuk mendeskripsikan hal ini. Tetapi, saat kita merindukan teman dan merasa kesepian, ingatlah bahwa Allah akan selalu ada untuk kita bahkan Dia mengirimkan para malaikatnya untuk menemani serta memantau perbuatan kita. 





Anda merasa tidak dihargai (76:22)


Jika kita merasa tidak dihargai, tetaplah syukuri usaha yang telah kita lakukan selama itu benar ya guys.





Anda merasa seperti pecundang (12:87)


Jangan menganggap bahwa diri kita ini adalah seorang pecundang sehingga mudah putus asa. Karena hanya kaum yang kafirlah yang beputus asa.





Anda membutuhkan jaminan ganda (15:43)

Jangan mau yah kawan menjadi pengikut setan. Nih, jaminan yang kuat kalau kita masih ikut-ikut sama setan yaitu neraka Jahannam. 





Anda butuh pembebasan dari ketakutan (03:135)


Ketakutan itu merupakan salah satu hal  yg sulit kita kontrol. Apalagi kalau kita baru melakukan kesalahan. Yuk, berserah diri dan mohon ampunan Allah. InsyaAllah hati akan tenang.




Anda bosan kesusahan/kesulitan (94:05)

Ingat bro dan sis,  jangan selalu merasa dalam kesulitan apalagi sampai bosan karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.




Ada orang sombong (menantang) anda (25:63)


Salah satu sifat hamba Allah yang mendapat kemuliaan yaitu hamba Allah yang senantiasa mendoakan dan mengatakan keselamatan bagi orang-orang yang jahil kepadanya.



Walau agak panjang hasil tulisannya jangan bosan yah. Yuk kita buka kembali mushafnya, jangan sampai dia berdebu karena sering kita tinggalkan atau hanya sebagai pajangan. Buat para galauers kenali masalah yang sedang diderita lalu bisa deh langsung dihubungi nomor-nomor darurat di atas.

Semoga bermanfaat.
Sabtu, 06 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Udah Putusin Aja! - Ustadz Felix Y Siauw


Cinta itu memikirkan yang dicintai bukan hanya kemarin dan kini tapi nanti. Mari kita berbicara tentang masa depan agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan. Ada hal yang jelas harus dipersiapkan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.

Bila engkau lelaki, engkau harus tahu arah saat melangkah. Bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah. Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai. Juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai.

Setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggungjawab, yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan keaalpaan kekurangannya. Muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus amal. Muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan rasa; yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan istrinya dia mesra. Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menuju surga Allah?

Lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya? Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian, tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan. Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa.

Sialnya kita hidup di jaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk memperhatikan fisik, bukan isi; perhatikan badan, bukan iman. Kapitalisme sukses menjadikan kebahagiaan materialistis sebagai tujuan tertinggi, hingga buat sebagai tujuan yang tertinggi. Maka hedonisme, anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai batas kulit. Wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggung jawab dan fakir komitmen. Bila lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen, merekalah yang masuk dalam jurusan pacaran.

Cinta disempitkan dalam arti pacaran, terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan. Padahal pendamping yang saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran, karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan. Haq dan batil tidak akan pernah bertemu bagaikan fatamorgana yang menjanjikan kemuliaan semu. Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia? Melawan Allah, lalu yang seperti ini bisa jadi panduan setelah menikah? Sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran setelah dia menikah dia berani katakan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama bermaksiat pada Allah! Jika sebelum akad saja ia berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu, jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama dosa pada Allah! Yang tiada takut dosa sebelum menikah, tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah.

Kutipan paragraf dalam buku "udah putusin aja!" yang dibacakan oleh penulisnya yaitu Ustadz Felix Y Siauw dalam acara "inspirasi iman" di TVRI



Acara: Inspirasi Iman TVRI
Waktu Siar: Kamis, 21 Maret 2013
Tema: Udah, Putusin Aja!
Pembawa Acara: Oki Setiana Dewi dan Jarwo Kwat
Penceramah: Felix Y Siauw

Kamis, 04 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

( SHALAT ) SUPAYA PAHALA SHALAT KITA TIDAK HILANG



Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlas dan memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah meskipun sah, dan ada pula yang batil (tidak sah) dan tentunya Allah subhanahu wata’ala pun tidak akan menerima shalat tersebut.

Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!!


1. Jangan Datangi Tukang Ramal
Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah sah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR. Muslim)

2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid
Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid, maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Diantara yang terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, "Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani)

3. Laksanakan Shalat dengan Berjama’ah
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani)
Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi laki-laki yang tidak mempunyai udzur.

4. Jauhi Khamer (Miras)
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Barang siapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka," (di antaranya).... dua orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)
Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama.

6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim." (HR. Ahmad)
Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala, atau tidak berpahala, tetapi dari segi hukum shalatnya sah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat. Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan.



Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa meninggalkan shalat.

Untuk menjaga shalat agar sah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan:


1. Shalatlah dalam Keadaan Suci
Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil, maka tidak syah bila mengerjakan shalat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu." (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau yang lainnya, "Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci." (HR. Muslim)


2. Jauhi Sikap Riya'
Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah subhanahu wata’ala tidak membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah subhanahu wata’ala berfirman,

"Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya." (HR. Muslim)

3. Jangan Bersikap Munafik
Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid tidak perlu Islam lagi.

Maka orang seperti ini tidak akan diterima shalatnya sebelum ia bertobat. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah:65-66)

"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa': 65)

4. Hindari Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Bumi keseluruhannya adalah masjid kecuali jamban dan kuburan." (HR. Abu Dawud, dishahihkn oleh Al-Albani).

Beliau juga telah bersabda, "Janganlah kalian shalat menghadap ke kubur dan jangan duduk di atasnya." (HR. Muslim)

"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yahudi dan nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid-masjid." Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Rasulullah memperingatkan kita dari apa yang telah mereka lakukan." (Muttafaqun 'alaih)

Juga sabda beliau,
"Ketahuilah bahwa orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan para nabi mereka dan kuburan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid-masjid. Ingatlan, jangan kalian menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang yang demikian itu." (HR. Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat di masjid yang ada kuburannya tidak syah, jika dengan niat ingin bertabarruk dengan ahli kubur. Sedangkan jika hanya sekedar shalat, maka shalatnya itu tetap syah, namun pelakunya terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci (makruh).

5. Jangan Sekali-kali Melakukan Kemusyrikan.
Orang musyrik adalah orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah subhanahu wata’ala, seperti orang yang bertaqarrub atau beribadah kepada orang yang telah mati dengan keyakinan bahwa orang yang telah mati ini dapat memberikan manfaat atau menghilang-kan madharat.

Ataupun orang yang menyembelih binatang karena selain Allah, sujud kepada mereka, berdo’a kepada mereka agar memenuhi hajat dan kebutuhan hidup. Meminta mereka agar memberikan barakah kepada diri, harta dan anak-anaknya. Begitu pula orang yang berkeyakinan bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara ghaib dan memberikan manfaat selain Allah subhanahu wata’ala serta berkeyakinan bahwa dia dapat mengatur kehidupan ini.

Orang-orang seperti ini meskipun mengerjakan shalat, tetapi shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala karena dia telah melakukan kesyirikan yang menyebabkan amal menjadi hilang lenyap.

Allah subhanahu wata’ala befirman, artinya:
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, "Jika kamu mempersekutu-kan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Az-Zumar: 65)



-Tim Ustadz-

Sumber : 
Yusuf Mansur Network
 3 March