Senin, 25 November 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Penyesalan

Ternyata dalam 1 tahun ini begitu banyak hal yang saya sesali. Rasanya begitu banyak keputusan yang telah diambil namun dirasa salah dalam mengambil keputusan. Salah 1 keputusan yang saya ambil adalah tidak melanjutkan kepengurusan himpro Imasika. Sangat disayangkan karena saya tidak melanjutkannya di kepengurusan Imasika tahun 2012-2013 yang diketuai oleh seorang sahabat yang telah saya pilih untuk mengemban amanah tersebut. Begitu disayangkan ketika saya tidak berada disuatu tempat dimana teman-teman saya berjuang mengurusi organisasi ini. Terkadang terasa begitu berbeda dan asing saat mereka membicarakan Imasika. Saya yang tidak bisa berpendapat memilih untuk terdiam dan seksama mendengarkan. Seandainya seandainya, kata-kata tersebut yang selalu terngiang di pikiran saat saya berada diantara mereka.
Namun saya sadari, saat saya mengambil keputusan tersebut saya telah memikirkan segala konsekuensi yang nantinya akan terjadi. Ternyata dari semua ini banyak hal yang bisa diambil hikmahnya, dan tak selalu kata penyesalan yang terucap. Saya bersyukur, walau terkadang terasa asing namun saya senang bisa mendengar keluh kesah teman-teman di organisasi ini. Saya mencoba tetap berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan di organisasi ini baik formal maupun tidak. Yah walau hanya dengan tenaga bukan pikiran. Semoga segala sesuatu yang telah saya lakukan untuk organisasi ini bisa bermanfaat.
Terkadang saya berpikir bila saya mengikuti Imasika dan diamanahkan untuk menjalankan suatu proker mungkin saya hanya fokus pada proker tersebut. Tetapi dengan tidak adanya tanggung jawab penuh pada suatu proker, saya bisa membantu teman-teman Imasika tanpa harus saling memprioritaskan kegiatan tersebut. Apa yang saya lakukan ini semata karena begitu besarnya kepedulian saya terhadap organisasi ini. Jika dipikir ulang, untuk apa adanya sebuah kedudukan apabila kita tidak berkontribusi sepenuhnya terhadap suatu kegiatan-kegiatan yang ada di suatu organisasi. Lebih baik tidak memiliki kedudukan tetapi bisa berkontribusi langsung pada organisasi ini. Bukan selembar sertifikat tetapi pengalaman dan rasa senang ketika bisa membantu orang lainlah yang saya harapkan.
Satu hal lagi yang membuat saya begitu merasa sedih yaitu saat saya sedang berkumpul bersama ketiga sahabat yang kebapukkannya dasyat, ya sebut saja Ihsan, Alif, dan Dicky. Sedih disini bukan saat berkumpulnya tetapi ketika kami pulang (setelah berkumpul) rasanya kami telah memiliki jalan pulang yang berbeda. Satu tahun saya tinggal di kosan dekat dengan mereka, makan, bercanda, bergadang mengerjakan tugas, tertawa, dan semua kegiatan yang dilakukan bersama, apabila pergi bersamapun kami akan pulang ke tempat yang sama dan bersama-sama. Tetapi kini kami harus berpisah, saat mereka mengantarkan saya ke kosan, saya harus melihat mereka seolah-olah meninggalkan saya jauh dan semakin jauh jaraknya. Hal ini tidak bisa saya sesalkan sepenuhnya. Begitu banyak pertimbangan yang telah saya pikirkan ketika mengambil keputusan untuk meninggalkan kosan lama beserta kebapukkan tersebut. Begitu berat saat saya mengambil keputusan untuk meninggalkan mereka namun saya tidak bisa mementingkan ego tanpa melihat kondisi keluarga saya saat itu. Tak banyak yang tahu mengenai alasan mengapa saya mengorbankan hal tersebut dan saya berharap tidak banyak yang tahu. 
Mungkin banyak hal yang saya rasa begitu konyol dan lucu. Saya mencoba berupaya untuk selalu bersama mereka. Konyol tapi yah begitulah yang ingin saya lakukan. Egois tapi kebersamaan tersebut yang membuat saya nyaman. Entah kenapa saya begitu merasa nyaman saat bersama mereka, mungkin karena saya merasa memiliki beberapa kesamaan dan satu pemikiran, mungkin inilah rasanya memiliki kakak yang bisa menjaga kita. Saat bersama mereka banyak ekspresi yang bisa saya keluarkan. Salah satunya sifat manja atau childish layaknya seorang adik kepada kakaknya. Keakraban saya dengan mereka mungkin tidak lama terbentuk namun saya merasa seolah-olah telah mengenal mereka begitu lama.

Semua yang saya tulis kali ini mungkin terasa alay, lebay, atau apalah. Namun yang saya tahu, yah begitulah yang saya rasakan. Intinya saya bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang yang hebat baik di Imasika maupun tiga pria tampan dengan segala keterbapukkannya :D
Rabu, 10 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Untuk Para Galauers - Nomor Telepon Darurat

Sumber gambar dari facebook tapi lupa alamatnya. hehe
Nomor telepon darurat.


Bagi anda yang mungkin memiliki keluhan seperti sedih, tertekan dan beberapa perasaan 'galau' lainnya, bisa nih segera hubungi nomor-nomor darurat.

Walaupun saya sendiri tekadang sulit memahaminya, dan maaf jika mungkin tidak sesuai maknanya tetapi yuk kita simak isi dari telepon yang bebas pulsa ini.




Anda sedih (02:25)  


Jangan bersedih ya kawan, sesungguhnya Allah telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman :')









Anda berdosa (39:53)

Dosa itu dapat dilakukan baik sengaja maupun tidak, so bagi kita yang tentu pernah berdosa (disadari/tidak) mari meminta ampunan, sesungguhnya Allah maha pengampun.



Anda mencari teman (02:257)

Allah itu sebaik-baiknya teman, jadi kalau kita mulai ada masalah biasanya kan kita akan cari teman curhat. Nah, mulai sekarang berusahalah cerita pada Allah apa yang membuatmu 'galau'. hehe



Anda mencari kedamaian (05:16)

Mencari kedamaian itu ternyata mudah sob, coba deh kita ambil wudhu lalu kita baca dan hayati kitab (Al-Qur'an) yang akan membawa kedamaian itu.




Anda tertekan (13:28)


Jika anda mulai tertekan segeralah mengingat Allah, karena hanya orang-orang berimanlah yang hatinya akan kembali tenteram :)



Anda mencari cinta dan ketenangan (30:21)

Cinta, satu kata yang mungkin tiada habisnya dibicarakan oleh kaula muda seperti kita. Jangan risih dibilang 'jomblo' atau 'single', sesungguhnya itu adalah salah satu jalan Allah untuk menjagamu dari perbuatan yang mengarah pada perbuatan dosa. Tenanglah kawan, jangan 'galau' sesungguhnya Allah telah menjanjikan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik serta sebaliknya :')



Anda merindukan teman (50:16)

Sebenarnya saya agak bingung untuk mendeskripsikan hal ini. Tetapi, saat kita merindukan teman dan merasa kesepian, ingatlah bahwa Allah akan selalu ada untuk kita bahkan Dia mengirimkan para malaikatnya untuk menemani serta memantau perbuatan kita. 





Anda merasa tidak dihargai (76:22)


Jika kita merasa tidak dihargai, tetaplah syukuri usaha yang telah kita lakukan selama itu benar ya guys.





Anda merasa seperti pecundang (12:87)


Jangan menganggap bahwa diri kita ini adalah seorang pecundang sehingga mudah putus asa. Karena hanya kaum yang kafirlah yang beputus asa.





Anda membutuhkan jaminan ganda (15:43)

Jangan mau yah kawan menjadi pengikut setan. Nih, jaminan yang kuat kalau kita masih ikut-ikut sama setan yaitu neraka Jahannam. 





Anda butuh pembebasan dari ketakutan (03:135)


Ketakutan itu merupakan salah satu hal  yg sulit kita kontrol. Apalagi kalau kita baru melakukan kesalahan. Yuk, berserah diri dan mohon ampunan Allah. InsyaAllah hati akan tenang.




Anda bosan kesusahan/kesulitan (94:05)

Ingat bro dan sis,  jangan selalu merasa dalam kesulitan apalagi sampai bosan karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.




Ada orang sombong (menantang) anda (25:63)


Salah satu sifat hamba Allah yang mendapat kemuliaan yaitu hamba Allah yang senantiasa mendoakan dan mengatakan keselamatan bagi orang-orang yang jahil kepadanya.



Walau agak panjang hasil tulisannya jangan bosan yah. Yuk kita buka kembali mushafnya, jangan sampai dia berdebu karena sering kita tinggalkan atau hanya sebagai pajangan. Buat para galauers kenali masalah yang sedang diderita lalu bisa deh langsung dihubungi nomor-nomor darurat di atas.

Semoga bermanfaat.
Sabtu, 06 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Udah Putusin Aja! - Ustadz Felix Y Siauw


Cinta itu memikirkan yang dicintai bukan hanya kemarin dan kini tapi nanti. Mari kita berbicara tentang masa depan agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan. Ada hal yang jelas harus dipersiapkan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.

Bila engkau lelaki, engkau harus tahu arah saat melangkah. Bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah. Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai. Juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai.

Setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggungjawab, yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan keaalpaan kekurangannya. Muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus amal. Muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan rasa; yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan istrinya dia mesra. Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menuju surga Allah?

Lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya? Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian, tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan. Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa.

Sialnya kita hidup di jaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk memperhatikan fisik, bukan isi; perhatikan badan, bukan iman. Kapitalisme sukses menjadikan kebahagiaan materialistis sebagai tujuan tertinggi, hingga buat sebagai tujuan yang tertinggi. Maka hedonisme, anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai batas kulit. Wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggung jawab dan fakir komitmen. Bila lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen, merekalah yang masuk dalam jurusan pacaran.

Cinta disempitkan dalam arti pacaran, terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan. Padahal pendamping yang saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran, karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan. Haq dan batil tidak akan pernah bertemu bagaikan fatamorgana yang menjanjikan kemuliaan semu. Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia? Melawan Allah, lalu yang seperti ini bisa jadi panduan setelah menikah? Sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran setelah dia menikah dia berani katakan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama bermaksiat pada Allah! Jika sebelum akad saja ia berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu, jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama dosa pada Allah! Yang tiada takut dosa sebelum menikah, tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah.

Kutipan paragraf dalam buku "udah putusin aja!" yang dibacakan oleh penulisnya yaitu Ustadz Felix Y Siauw dalam acara "inspirasi iman" di TVRI



Acara: Inspirasi Iman TVRI
Waktu Siar: Kamis, 21 Maret 2013
Tema: Udah, Putusin Aja!
Pembawa Acara: Oki Setiana Dewi dan Jarwo Kwat
Penceramah: Felix Y Siauw

Kamis, 04 April 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

( SHALAT ) SUPAYA PAHALA SHALAT KITA TIDAK HILANG



Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlas dan memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah meskipun sah, dan ada pula yang batil (tidak sah) dan tentunya Allah subhanahu wata’ala pun tidak akan menerima shalat tersebut.

Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!!


1. Jangan Datangi Tukang Ramal
Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah sah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR. Muslim)

2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid
Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid, maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Diantara yang terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, "Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani)

3. Laksanakan Shalat dengan Berjama’ah
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani)
Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi laki-laki yang tidak mempunyai udzur.

4. Jauhi Khamer (Miras)
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Barang siapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka," (di antaranya).... dua orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)
Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama.

6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim." (HR. Ahmad)
Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala, atau tidak berpahala, tetapi dari segi hukum shalatnya sah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat. Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan.



Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa meninggalkan shalat.

Untuk menjaga shalat agar sah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan:


1. Shalatlah dalam Keadaan Suci
Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil, maka tidak syah bila mengerjakan shalat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu." (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau yang lainnya, "Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci." (HR. Muslim)


2. Jauhi Sikap Riya'
Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah subhanahu wata’ala tidak membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah subhanahu wata’ala berfirman,

"Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya." (HR. Muslim)

3. Jangan Bersikap Munafik
Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid tidak perlu Islam lagi.

Maka orang seperti ini tidak akan diterima shalatnya sebelum ia bertobat. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah:65-66)

"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa': 65)

4. Hindari Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Bumi keseluruhannya adalah masjid kecuali jamban dan kuburan." (HR. Abu Dawud, dishahihkn oleh Al-Albani).

Beliau juga telah bersabda, "Janganlah kalian shalat menghadap ke kubur dan jangan duduk di atasnya." (HR. Muslim)

"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yahudi dan nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid-masjid." Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Rasulullah memperingatkan kita dari apa yang telah mereka lakukan." (Muttafaqun 'alaih)

Juga sabda beliau,
"Ketahuilah bahwa orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan para nabi mereka dan kuburan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid-masjid. Ingatlan, jangan kalian menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang yang demikian itu." (HR. Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat di masjid yang ada kuburannya tidak syah, jika dengan niat ingin bertabarruk dengan ahli kubur. Sedangkan jika hanya sekedar shalat, maka shalatnya itu tetap syah, namun pelakunya terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci (makruh).

5. Jangan Sekali-kali Melakukan Kemusyrikan.
Orang musyrik adalah orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah subhanahu wata’ala, seperti orang yang bertaqarrub atau beribadah kepada orang yang telah mati dengan keyakinan bahwa orang yang telah mati ini dapat memberikan manfaat atau menghilang-kan madharat.

Ataupun orang yang menyembelih binatang karena selain Allah, sujud kepada mereka, berdo’a kepada mereka agar memenuhi hajat dan kebutuhan hidup. Meminta mereka agar memberikan barakah kepada diri, harta dan anak-anaknya. Begitu pula orang yang berkeyakinan bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara ghaib dan memberikan manfaat selain Allah subhanahu wata’ala serta berkeyakinan bahwa dia dapat mengatur kehidupan ini.

Orang-orang seperti ini meskipun mengerjakan shalat, tetapi shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala karena dia telah melakukan kesyirikan yang menyebabkan amal menjadi hilang lenyap.

Allah subhanahu wata’ala befirman, artinya:
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, "Jika kamu mempersekutu-kan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Az-Zumar: 65)



-Tim Ustadz-

Sumber : 
Yusuf Mansur Network
 3 March

Jumat, 29 Maret 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Kesendirian Ini


Sendiri dan sepi
Bagai bulan tanpa bintang
Bagai canda tanpa tawa

Begitu ramai tapi tak bersuara
Begitu gemuruh hingga tak terdengar
Hanya angin setia menemani

Letih, lagi dan lagi
Kesunyian ini kembali menyerang
Datang tanpa kata

Hidup ini kelabu
Memantulkan cahaya suram
Gelap dan sunyi

Lelah kudengar alunan musik
Yang hanya melantunkan dendang kepedihan
Perih dan sakit

Lebih baik ku sendiri
Bagai insan menunggu kematiannya
Tak ingin lagi beramai-ramai tetapi terasa tak ada
Sabtu, 23 Maret 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Aku disini sendiri
Menunggu ajal menjemput
Menjemput jiwa yang telah mati akan cinta

Aku berdiri sendiri
Di depan lorong kematian ini
Bagai seorang insan yang menantang kematian

Gelap, tiada secercah cahaya
Pucat, bagaikan bulan purnana
Kehidupan tiada warna, kelam

Sendiri, merenung
Menatap dengan pandangan hampa
Kosong tiada harapan

Aku bersandar pada sebuah sebuah pohon tanpa bunga
Daun berguguran diterpa angin
Aku terdiam dan kembali merenung

Lelah aku melangkah
Berjalan tanpa arah
Terkadang ku berlari namun lebih sering terjatuh

Raga ini lemah
Tak berdaya menopang kehidupan
Berat tak tertahan

Ku coba untuk terus berlari
Menuju hutan tak berpenghuni
Menuju pantai tanpa hembusan angin

Berteriak bagaikan orang bodoh
Menatap kembali ke depan
Menyaksikan kejamnya dunia

Aku masih tetap berlari dan berteriak
Bagaikan insan tanpa jiwa
Masih sering terjatuh

Tersadar akan ajal itu
Ku coba bangkit tanpa kata
Ku coba bangun dengan sadarku

Menyongsong hari esok
Dengan senyuman, tertawa, dan tangisan
Mencoba membentuk harapan yang nyaris hilang

Wahai jiwa yang kosong dengarlah ini
Aku akan bangkit dan mengisi kekosongan itu dengan harapan
Walau ku tahu semakin dekat ajal itu meneriakkan namaku
Selasa, 19 Maret 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Sheila on Seven - Jalan Keluar

Em          Am
Sepucat bulan purnama
D                G
Segelap malam tergelap
Em               Am
Kau biarkan ku mencari
D                                                 C
Hatimu yang tak akan pernah kau beri

Em              Am
Sedalam palung lautan
D                G
Sedalam jurang hatimu
Em                    Am
Kau biarkan ku jatuh tanpa ujung
D                                           C
Lepaskan sayapku yang terpasung

[chorus]
G          Em     Am       D
Jika memang tiada harapan
Bm                    Em            Am    D   C
Tunjukkan jalan keluar dari hatimu
G          Em           Am         D
Jika memang tak akan bersanding
Bm                     Em    Am      D     C
Tunjukkan jalan keluar dari hatimu






Sabtu, 16 Maret 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Maret


Bulan Maret itu penuh dengan kejutan dari Sang Illahi.
Duka maupun suka.

Duka itu terasa dalam keluarga ini.
Tidak setiap Maret tetapi nyaris terjadi hampir pada bulan ini.
Tahun ini, ya tahun ini terjadi lagi.
Rasa dimana keluarga ini berduka atas sebuah kehilangan.
Tepatnya tanggal 24 Pebruari 2013, kakek pergi menghadap Sang Illahi.
Lebih sesak saat disadari bahwa 2 minggu kemudian merupakan peringatan 1 tahun wafatnya nenek tepatnya tanggal 9 Maret 2013.
Masih berita duka.
Saat aku teringat kejadian 7 tahun lalu ketika nenek pergi pada tanggal 14 Maret 2006.
Tepat sehari setelah usiaku genap 13 tahun.
Dua minggu kemudian kakek menyusul untuk menghadap Sang Illahi.
Kini aku tidak memiliki kakek dan nenek lagi, baik dari ibu maupun ayahku.
Tetapi, betapa bersyukurnya diri ini memiliki mereka.
Tanpa mereka aku tidak pernah ada di dunia ini, tentunya dengan takdir Yang Maha Kuasa.
Sempat terlintas dibenakku membenci Maret.
Sesak, tapi itu bukan alasan untuk membencinya, bukan.
Karena setiap yang hidup pasti akan kembali pada Sang Pencipta.

Dalam sebuah dongeng dibalik kisah sedih pasti ada kisah bahagia.
Hal itu pasti terjadi dalam kehidupan.
Maret.
Ketika setiap bulan ini aku menanti bertambahnya usia.
Itu artinya usiaku juga semakin menipis di dunia ini.
Bahagia itu terasa begitu sederhana.
Teman, sahabat, keluarga.
Hal itulah yang membuat diri ini selalu bersyukur.
Karena mereka, ya karena mereka aku tetap bertahan disini.
Bertahan dengan kebahagiaan.
Terdengar berlebihan, tetapi itu lah kesederhanaan kebahagiaanku.

Terima kasih untuk kalian teman, sahabat, keluarga.
Tanpa kalian, kisah sederhana itu tidak akan terjadi.
Dan terima kasih kepada mereka yang telah mendahuluiku.
Tanpa kalian, aku takkan pernah ada.
Ku titipkan doa dan rindu ini selalu untuk mereka.
Baik yang telah pergi maupun mereka yang masih setia disampingku memberikan kebahagiaan.
Senin, 11 Februari 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Masih tentang kamu


Selamat datang semester 6.
Tanpa disangka, begitu cepat waktu berlalu, begitu banyak waktu yang ku buang percuma, dan begitu banyak teman yang miliki saat ini.
Teman ada yang datang, ada juga yang pergi.
Teman terasa dekat namun terkadang terasa begitu jauh.
Hari ini ku tuliskan lagi kamu yang telah membuatku bangkit dan terjatuh.
Sebagian orang mengatakan lebay, dan sebagian lagi mengatakan galau.
Aku tak peduli, karena apapun itu kamu akan selalu ku kagumi.
Berawal dari tak saling mengenal hingga kini tak saling sapa bagai perkenalan yang tiada arti.
Kenal tapi tak mengenal.
Yah, setidaknya itu lebih baik daripada dulu ketika pertemanan mulai menjadi permusuhan.
Entah mengapa, tak ada bosannya aku menulis tentangmu.
Hal ini adalah hal kecil yang mungkin tak pernah sampai padamu.
Hari ini tepatnya siang ini, setelah beberapa minggu tak betemu denganmu, aku sempat mendengar suaramu yang sedang mengejek temanku, begitu dekat, yah itu terasa lucu.
Aku hanya bisa tersenyum tanpa memandangmu, setiap kali aku melihatmu, aku akan berpaling dan tersenyum sendiri.
Rindu ini terasa terbalaskan ketika aku melihatmu tersenyum.
Walau tak saling sapa dan tak saling bicara, bahkan tak sedetikpun aku melihat kamu sedang melihatku.
Aku maklumi itu, karena memang seharusnya itu yang kamu lakukan, menganggapku tak ada.
Tapi tak apa, aku senang walau hanya dapat memandangmu dari kejauhan.
Lucu, kita dekat tapi terasa begitu jauh.
Semester 6 telah tiba hari ini, jujur aku ingin mengejar ketertinggalanku dalam akademik.
Kamu adalah salah satu alasan yang membuat aku pernah berada diatas, merasakan sebuah keberhasilan, walau tak sempurna, tapi hal itu begitu membuatku senang.
Maka izinkan ku merangkak naik kembali dengan kamu sebagai salah satu alasanku untuk bangkit, semoga kamu tidak marah.

#bahagia itu sederhana, ketika rasa rindu terbalaskan, walau tanpa sapa, tanpa bicara, tapi melihat kamu tersenyum itu sudah lebih dari cukup :)
Senin, 28 Januari 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Fieldtrip AC47 (22-25 Januari 2013)


Dengan persiapan yang matang walau banyak perbedaan pendapat, para panitia dengan gigih menyiapkan semua keperluan dan akhirnya fieldtrip AC47 pun terlaksana. Bis yang digunakan ada 2, pembagian bis pun diatur oleh panitia, walau sempat tidak setuju tapi untuk kebersamaan itu bukan menjadi masalah. Aku berada di bis B, bis yang aku tumpangi mula2 berangkat ke PT Sucofindo, sedangkan bis A menuju PT Kao Indonesia Chemical. Selanjutnya kami semua dipertemukan di sebuah pom bensin untuk makan siang *makanan yang enak*. Setelah makan dan shalat, selanjutnya perjalanan ke Yogyakartapun dimulai.

Walau sempat kedinginan di bis tapi hal itu bukan jadi penghalang kami untuk menikmati perjalanan, mulai dari karaoke sampai menonton film di bis menjadi alternatif penghilang kebosanan selama perjalanan. Lucu, di bis yang aku tumpangi ada yang tidur, asik mengobrol sendiri, nyanyi sambil main gitar, main uno, bahkan ada juga yang diledekin terus oleh dosen pendamping kami. Kami hidup dari satu pom bensin ke pom bensin lainnya, bahkan ketika di hari ke-2 tepatnya 23 Januari 2013 di Wates pukul 03.00 kami mandi dan shalat di pom bensin. Perjalanan selanjutnya di lanjutkan ke PT Madu Baru, disana kami diberi tahu tentang gambaran pembuatan gula dan alkohol. Naik kereta, ya kereta tebu. Selain ilmu, foto2pun tak luput kami lakukan. 

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke keraton Yogyakarta, berhubung tanggal 24 maulid, jadi kunjunagan keraton dilakukan tanggal 23. Foto2 ya pastinya. Setelah itu, kami check in di hotel, makan siang dan memindahkan barang lalu kami langsung meluncur ke Sleman (PT Fruitanol). Disana kami diperlihatkan cara membuat salak menjadi etanol dengan proses utama fermentasi dan distilasi. Disana juga kami diperbolehkan memetik dan memakan buah salak sepuasnya. Beli salak tak lupa dilakukan untuk oleh2, yah walau mahal tapi tak apalah.hhe. Selanjutnya kami beristirahat, shalat dan makan dihotel. Masih dihari yang sama sekitar pukul 19.00 waktu setempat kami belanja ke Malioboro.

 Di Malioboro aku hanya membeli kaos, gantungan kunci dan sandal. Kaos yang diperolehpun asli dengan harga murah, itu berkat Mega yang terus melusuri gang kecil didaerah malioboro bukan di pelataran malioboro. Kegiatan makrab yang akan dimulai pukul 21.00 pun ngaret hingga sekitar 1 jam. Disinilah kami tertawa bersama, bermain, dan yang lucu pada saat inilah award AC47 diumumkan. Inilah pemenangnya:
























Acara makrab selesai jam 1 dini hari, selanjutnya kami tidur dan keesokan paginya kami mulai menuju Bogor. Sebelum menuju ke Bogor, kami diberhentikan pada sebuah pusat oleh2, yah belanja lagi deh. Aku hanya membeli bakpia, wingko, dan krupuk tahu. Setelah itu kami semua menuju Magelang untuk menikmati salah satu keajaiban dunia yaitu Borobudur. Disaat teman2 mendengarkan sejarah borobudur dari tour guide, aku dan beberapa temanku malah asik foto2.hhaa. Selanjutnya perjalanan menuju Bogor, sesampainya di Kebumen kami makan malam dan karaokean diacara orang.hhaa. Kami sampai di Dramaga sekitar pukul 06.00.

               
Terima kasih untuk dosen yang telah membimbing dan mendampingi, panitia fieldtrip dan keluarga besar AC47 :D
Jumat, 18 Januari 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Aku, kamu dan dia

Sering aku bercerita tentangnya, mungkin terdengar bosan jika kalian mengetahuinya.
Entah sejak kapan aku mulai menyukaimu dan ku akui itu, rasa itu telah ku miliki lebih dari 1 tahun.
Lucu, sangat lucu, bahkan aku tidak tahu alasan mengapa aku menyukaimu.
Yang aku tahu, aku akan selalu khawatir ketika kamu melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk terjadi pada mu.
 Mungkin itu awal rasa ini, tepatnya 29 September 2011.

Aku tahu dan kamupun tahu tentang rasaku ini, aku lega walau aku tahu tidak ada hal istimewa aku dimatamu.
Kesedihanku dimulai ketika kamu melarang aku untuk mempertahankan rasa ini.
Awalnya cukup dengan kamu bisa mengizinkanku memiliki rasa ini aku akan bahagia, tapi bahkan izin itupun tak pernah ku dapat darimu.
Panjang perjalanan jika aku harus menceritakan kamu dari awal.

 Hari ini, ya hari ini ketika semua ujian telah dilalui.
Aku berdiri didepanmu, menatap lurus dirimu yang sedang asik berbincang dengan dia kekasihmu yang tak lain adalah temanku.
Menyedihkan, mungkin itu satu kata yang mencerminkan diriku saat ini.
Aku hanya terpaku menatapmu hingga kamu melewatiku, bahkan aku tidak yakin kamu menyadari kehadiranku.

Aku, kamu dan dia.
Kita dalam satu tempat dimana aku harus melihat kamu dengannya.
Hati ini bahagia ketika melihat kebahagiaanmu tapi aku tidak dapat menutupi kesedihanku, aku yang takkan pernah kau pilih.
Kamu memilih dia, itu artinya seberapa besar atau seberapa lama rasa ini ada, aku dan kamu tidak akan pernah bisa bersama, walau mungkin takdir merubah pendirianmu.
Karena jika aku tetap memilihmu maka aku adalah salah satu orang terjahat bagi dia temanku.
Maaf teman, aku menyukainya bahkan sebelum kalian bersama.
Aku harap dia temanku tidak tahu tentang rasaku ini terhadapmu.