Sabtu, 16 Maret 2013 | By: Wulan Suci Pamungkas

Maret


Bulan Maret itu penuh dengan kejutan dari Sang Illahi.
Duka maupun suka.

Duka itu terasa dalam keluarga ini.
Tidak setiap Maret tetapi nyaris terjadi hampir pada bulan ini.
Tahun ini, ya tahun ini terjadi lagi.
Rasa dimana keluarga ini berduka atas sebuah kehilangan.
Tepatnya tanggal 24 Pebruari 2013, kakek pergi menghadap Sang Illahi.
Lebih sesak saat disadari bahwa 2 minggu kemudian merupakan peringatan 1 tahun wafatnya nenek tepatnya tanggal 9 Maret 2013.
Masih berita duka.
Saat aku teringat kejadian 7 tahun lalu ketika nenek pergi pada tanggal 14 Maret 2006.
Tepat sehari setelah usiaku genap 13 tahun.
Dua minggu kemudian kakek menyusul untuk menghadap Sang Illahi.
Kini aku tidak memiliki kakek dan nenek lagi, baik dari ibu maupun ayahku.
Tetapi, betapa bersyukurnya diri ini memiliki mereka.
Tanpa mereka aku tidak pernah ada di dunia ini, tentunya dengan takdir Yang Maha Kuasa.
Sempat terlintas dibenakku membenci Maret.
Sesak, tapi itu bukan alasan untuk membencinya, bukan.
Karena setiap yang hidup pasti akan kembali pada Sang Pencipta.

Dalam sebuah dongeng dibalik kisah sedih pasti ada kisah bahagia.
Hal itu pasti terjadi dalam kehidupan.
Maret.
Ketika setiap bulan ini aku menanti bertambahnya usia.
Itu artinya usiaku juga semakin menipis di dunia ini.
Bahagia itu terasa begitu sederhana.
Teman, sahabat, keluarga.
Hal itulah yang membuat diri ini selalu bersyukur.
Karena mereka, ya karena mereka aku tetap bertahan disini.
Bertahan dengan kebahagiaan.
Terdengar berlebihan, tetapi itu lah kesederhanaan kebahagiaanku.

Terima kasih untuk kalian teman, sahabat, keluarga.
Tanpa kalian, kisah sederhana itu tidak akan terjadi.
Dan terima kasih kepada mereka yang telah mendahuluiku.
Tanpa kalian, aku takkan pernah ada.
Ku titipkan doa dan rindu ini selalu untuk mereka.
Baik yang telah pergi maupun mereka yang masih setia disampingku memberikan kebahagiaan.

0 comments:

Posting Komentar