Rabu, 15 September 2010 | By: Wulan Suci Pamungkas

Cerita Inspirasi

Cerita inspirasi ini aku dengar dari radio mengenai
Sedekah
Suatu hari, ada seorang pria yang sedang berlibur di Bandung bersama istri dan anaknya, sebut saja Romi. Begitu senangnya keluarga itu dapat berkumpul saat liburan. Mereka menginap di sebuah vila. Tak terasa liburan telah usai dan malam ini mereka sekeluarga harus pulang ke Jakarta. Sore harinya saat Romi dan keluarga sedang berkemas-kemas, datanglah seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. Ibu itu berkata pada Romi, “Pak, bolehkah saya meminjam uang untuk mengobati anak saya yang sedang sakit?”. Romipun bertanya, “Berapa uang yang ibu perlukan?”. Ibu itu menjawab, “Enam ribu Pak.” Romi iba dengan ibu itu terlebih pada anaknya yang sedang sakit. Romipun memberikan uang kepada ibu itu sebesar Rp 20.000. Sang ibu tampak senang dan berkata, “Terima kasih Pak, saya berjanji akan mengembalikan uang Bapak tepat pukul 12 malam ini.” Romi berkata, “Tak usah Bu, saya ikhlas memberikan uang itu.” Sang ibu berkata, “Tidak Pak, saya pasti akan mengembalikannya pada pukul 12 malam ini.” Romi hanya bisa tersenyum dan ibu itupun izin untuk meninggalkan vila Romi. Karena esok Romi dan keluarga harus pulang ke Jakarta, maka mereka memutuskan untuk pulang malam ini.
Di perjalanan hujan begitu lebat. Romi melihatjam tangannya, waktu menunjukkan pukul 23:45. Ia teringat akan kata-kata ibu sore tadi yang akan mengembalikan uangnya tepat pukul 12 malam ini. Romipun tersenyum dan berkata dalam hati, saya benar-benar ikhlas menolongnya dan tak ada niat sedikitpun agar ibu itu mengembalikannya. Lalu mobil yang ditumpangi oleh Romi dan keluarganya tiba-tiba kehilangan kendali di bawah lebatnya dan kerasnya gemuruh. Tepat pukul 12 malam,, tepat pukul 12 malam,, mobil itu menghantam keras trotoar jalan. Suara hantaman mobil itu memecah keheningan malam berbalut gemuruh. Romi dan anaknyapun terpental dari mobil sedangkan istrinya terjepit di dalam mobil. Tak lama kemudian ambulanspun datang. Hampir tak ada harapan, luka mereka begitu parah. Romi mengalami amnesia sesaat dan luka-luka pada tubuhnya. Keadaan terburuk dialami oleh istrinya, tulang lehernya patah dan lumpuh sehingga harus menjalani terapi selama tiga tahun untuk sembuh. Tapi Subhanallah, berkat sedekah Romi dan keluarganya masih dapat bertahan hidup padahal kondisi mereka sangat parah pada saat itu. Dan sekali lagi berkat sedekah, Romi dapat sembuh total dan istrinyapun dapat sembuh hanya dalam waktu enam bulan. Dokter dan para susterpun terheran-heran melihat kesembuhan pasiennya yang begitu cepat.
Setelah kejadian itu Romi dan keluarga lebih sering bersedekah dan menyantuni anak yatim. Kini Romi dan keluarga dapat menunaikan ibadah haji.

Cerita Tentang Gema
Seorang anak dan ayahnya berjalan di pegunungan. Tiba-tiba, anaknya jatuh dan terluka sambil terteriak, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"
Kemudian anak itu kaget ketika mendengar ada suara balasan dari suatu tempat di pegunungan itu, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"
Didorong oleh rasa ingin tahu, ia berteriak, "Siapa kamu?"
Ia menerima balasannya, "Siapa kamu?"
Dan ia berteriak, "Saya mengagumi kamu!"
Suara itu menjawab, "Saya mengagumi kamu!"
Marah atas jawaban yang ia terima, ia berteriak, "Pengecut!"
Ia kemudian menerima jawaban, "Pengecut!"
Ia kemudian berpaling pada ayahnya dan bertanya, "Apa yang sedang terjadi, Ayah?"
Ayahnya tersenyum dan berkata, "Anakku, Coba perhatikan."
Kemudian orang tua itu berteriak, "Kamulah sang juara!"
Suara itu menjawab, "Kamulah sang juara!"
Anak itu terkejut, namun ia tidak mengerti.
Kemudian sang ayah menjelaskan, "Orang menyebut ini GEMA, tapi sesungguhnya ini adalah HIDUP. HIDUP selalu memberi imbalan atas apa yang kamu katakan atau lakukan.
Hidup kita adalah refleksi dari perbuatan kita. Bila kamu ingin mendapatkan cinta dalam hidup ini, wujudkanlah cinta dalam hatimu. Bila kamu ingin meningkatkan kemampuan team kamu, tingkatkanlah kemampuanmu sendiri. Ini berlaku dalam segala hal, dalam segala aspek kehidupan. HIDUP akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kamu berikan kepadanya."
"HIDUPMU BUKANLAH SEBUAH KEBETULAN. IA ADALAH REFLEKSI DARI DIRIMU!"

0 comments:

Posting Komentar